Minggu, 23 Agustus 2020

Operator dan Program Input

 


A.     Operator

 

Operator merupakan simbol atau karakter yang biasa dilibatkan dalam program untuk melakukan sesuatu operasi atau manipulasi, seperti menjumlahkan dua buah nilai, memberikan nilai ke suatu variabel, membandingkan kesamaan dua buah nilai. Sebagian operator C tergolong sebagai operator binary, yaitu operator yang dikenakan terhadap dua buah nilai (operand). Contoh :

 

a + b

 

Simbol + merupakan operator untuk melakukan operasi penjumlahan dari kedua operand-nya (yaitu a dan b). Karena operator penjumlahan melibatkan dua operator ini tergolong sebagai operator binary.

 

-c

 

Simbol - (minus) juga merupakan operator. Simbol ini termasuk sebagai operator unary, yaitu operator yang hanya memiliki sebuah operand (yaitu c pada contoh ini).

 

1.      Operator Aritmatika

 

                  Operator untuk operasi aritmatika yang tergolong sebagai operator binary adalah :

 

*        perkalian

 

/         pembagian

 

%        sisa pembagian

 

+        penjumlahan

 

-        pengurangan

 

Adapun operator yang tergolong sebagai operator unary.

 

-        tanda minus

 

+        tanda plus

 

Contoh pemakaian operator aritmatika misalnya untuk memperoleh nilai diskriminan dari suatu persamaan kuadrat : D = b2 – 4ac

 

 

 

 

 

 

/*      File program : diskrim.c

 

Menghitung diskriminan pers kuadrat  ax^2 + bx + c = 0 */

 

# include <stdio.h>

 

main()

 

{

float a,b,c,d;

a = 3.0f;

b = 4.0f;

c = 7.0f;

 

d = b*b-4*a*c;

 

printf(“Diskriminan =%f\n”,d);

}

 

 

Contoh eksekusi :

 

Diskriminan = -84.000000

 

Operator yang telah dituliskan di atas, yang perlu diberi penjelasan lebih lanjut adalah operator sisa pembagian. Beberapa contoh berikut kiranya akan memperjelas makna dari operator ini .

 

       Sisa pembagian bilangan 7 dengan 2 adalah 1 (7 % 2 Æ 1)

 

      Sisa pembagian bilangan 6 dengan 2 adalah 0 (6 % 2 Æ 0)

 

      Sisa pembagian bilangan 8 dengan 3 adalah 1 (8 % 3 Æ 2)

 

Kegunaan operator ini diantaranya bisa dipakai untuk menentukan suatu bilangan bulat termasuk ganjil atau genap, berdasarkan logika : “Jika bilangan habis dibagi dua (sisanya nol), bilangan termasuk genap. Sebaliknya, termasuk ganjil”.

 

 

2.      Operator Penurunan dan Penaikan

 

Masih berkaitan dengan operasi aritmatika, C menyediakan operator yang disebut sebagai operator penaikan dan operator penurunan, yaitu :

 

++  operator penaikan

 

--   operator penurunan

 

Operator penaikan digunakan untuk menaikkan nilai variabel sebesar satu. Penempatan operator terhadap variabel dapat dilakukan di muka atau di belakangnya, contohnya :

 

x = x+1;

 

y = y-1;

 

 

Bisa ditulis menjadi :

 

++x;

 

--y;

 

 

atau :

 

x++;

 

y--;

 

bergantung pada kondisi yang dibutuhkan oleh pemrogram. Di bawah ini adalah contoh yang akan menunjukkan perbedaan pemakaian dan hasil dari ++x dengan x++ (atau pemakaian y-- dengan –-y).

 

/* File program : pre_post.c

 

 

Contoh penggunaan pre & post Increment operator */

 

#include <stdio.h>

 

main()

 

{

int count = 0, loop;

 

loop = ++count; /* count=count+1; loop=count; */ printf("loop = %d, count = %d\n", loop, count);

 

loop = count++; /* loop=count; count=count+1; */ printf("loop = %d, count = %d\n", loop, count);

 

}

 

Contoh eksekusi :

 

loop = 1, count = 1

 

loop = 1, count = 2

 

 

 

 

 

 

Prioritas Operator Aritmatika

 

Tabel di bawah ini memberikan penjelasan mengenai prioritas dari masing-masing operator. Operator yang mempunyai prioritas tinggi akan diutamakan dalam hal pengerjaan dibandingkan dengan operator yang memiliki prioritas lebih rendah.

 

Tabel 1 Tabel prioritas operator aritmatika dan urutan pengerjaannya



 

*)    Bentuk unary + dan unary memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada bentuk

 

binary + dan binary -

 

 

3.      Operator Penugasan

 

Operator penugasan (assignment operator) digunakan untuk memindahkan nilai dari suatu ungkapan (expression) ke suatu pengenal. Operator pengerjaan yang umum digunakan dalam bahasa pemrograman, termasuk bahasa C adalah operator sama dengan (=). Contohnya :

 

fahrenheit = celcius * 1.8 + 32;

 

Maka ‘=’ adalah operator penugasan yang akan memberikan nilai dari ungkapan : celcius * 1.8 + 32 kepada variabel fahrenheit.

 

Bahasa C juga memungkinkan dibentuknya statemen penugasan menggunakan operator pengerjaan jamak dengan bentuk sebagai berikut :

 

pengenal1 = pengenal2 = … = ungkapan ;

 

Misalnya :

 

a = b = 15;

 

maka nilai variabel ‘a ‘ akan sama dengan nilai variabel ‘b‘ akan sama dengan 15.

 

 

4.      Operator Kombinasi (Pemendekan)

 

C menyediakan operator yang dimaksudkan untuk memendekkan penulisan operasi penugasan semacam

 

x = x + 2;

 

y = y * 4;

 

menjadi

 

x +=      2;

 

y *=      4;

 

Daftar berikut memberikan seluruh kemungkinan operator kombinasi dalam suatu pernyataan serta pernyataan padanannya.

 

Tabel 2 Seluruh kemungkinan operator kombinasi dan padanannya



 

 

B.     Memasukan Data dari Keyboard

 

Data dapat dimasukan lewat keyboard saat eksekusi berlangsung. Untuk keperluan ini, C menyediakan sejumlah fungsi, di antaranya adalah scanf(), getchar().

 

1.      Fungsi scanf()

 

Fungsi scanf() merupakan fungsi yang dapat digunakan untuk memasukkan berbagai jenis data. Misalnya untuk memasukkan data jari-jari lingkaran pada contoh program lingkaran.c, maka penulisan

 

radius = 20;

 

dapat diganti menjadi

 

scanf(“%f”,&radius);

 

Selengkapnya, terlihat dalam contoh program di bawah ini.

 

printf("Masukkan jari-jari lingkaran : "); scanf("%lf",&radius);

keliling = 2 * 3.14 * radius; /* PI = 3.14 */

luas = 0.5 * 3.14 * radius * radius;

 

printf("\nData lingkaran\n");

printf("Jari-jari  = %8.2lf\n", radius);

printf("Keliling  =          %8.2lf\n",        keliling);

printf("Luas       =          %8.2lf\n",        luas);

}

 

Contoh eksekusi :

Masukkan jari-jari lingkaran = 5

Data lingkaran  

Jari-jari  =          5.00

Keliling =          31.40

Luas      =          39.25

 

Bentuk scanf() sesungguhnya menyerupai fungsi printf(). Fungsi ini melibatkan penentu format yang pada dasarnya sama digunakan pada printf(). Secara umum bentuk scanf() adalah sebagai berikut :

 

scanf(“string kontrol”, daftar_argumen);

 

Dengan string kontrol dapat berupa :

 

-     Penentu format

 

-        Karakter spasi-putih (white-space)

-     Karakter bukan spasi-putih

 

 

Penentu format menyatakan jenis data yang akan dibaca. Pada scanf() penentu format dapat berupa salah satu di antara yang ada pada daftar berikut :

 



Tabel 3 Penentu format scanf()

 

 

 

Pada bentuk scanf(), daftar_argumen dapat berupa satu atau beberapa argumen dan haruslah berupa alamat. Misalnya hendak membaca bilangan real dan ditempatkan ke variabel radius, maka yang ditulis dalam scanf() adalah alamat dari radius. Untuk menyatakan alamat dari variabel, di depan variabel dapat ditambahkan tanda & (tanda & dinamakan sebagai operator alamat). Sehingga &radius menyatakan alamat dari radius. Dalam bentuk yang lengkap :

 

scanf(“%f”, &radius);

 

berarti (bagi komputer) : “bacalah sebuah bilangan real (%f) dan tempatkan ke alamat dari radius (&radius)”.

 

 

2.      Fungsi getchar()

 

Fungsi getchar() digunakan khusus untuk menerima masukan berupa sebuah karakter dari keyboard. Contoh :

 

c = getchar();

 

scanf(“%c”, &c);

 

maka variabel c akan berisi karakter yang diketikkan oleh user atau EOF (end of file) jika ditemui akhir dari file.

 

(sumber : DASAR-DASAR PEMROGRAMAN C. yuliana.lecturer.pens.ac.id)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar