Kamis, 23 Mei 2013

Hukum Kirchoff

Untuk memecahkan persoalan-persoalan rangkaian yang rumit; yaitu rangkaian yang terdiri dari beberapa buah sumber tegangan atau sumber arus serta beberapa buah hambatan/beban maka dipergunakan hukum-hukum rangkaian, diantaranya hukum Kirchoff rangkaian, diantaranya hukum Kirchoff.

Hukum Kirchoff I

Hukum Kirchoff I berbunyi “jumlah aljabar dari arus yang menuju/ masuk dengan arus yang meninggalkan/keluar pada satu titik sambungan/cabang sama dengan nol “
Hal ini dapat digambarkan melalui Gambar 1 berikut ini.
Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
                                               ∑ i = 0
                                               i1 + i+ i- i4 - i5 = 0
                      dimana:
                      Arus yang masuk (i1, i2, i3) diberi tanda positif
                      Arus yang keluar (i4 dan i5) diberi tanda negatif


Gambar 1. Gambar yang menjelaskan Hukum Kirchoff I

Hukum Kirchoff II

Hukum Kirchoff II ini berbunyi “di dalam satu rangkaian listrik tertutup jumlah aljabar antara sumber tegangan dengan kerugian-kerugian tegangan selalu sama dengan nol.” 

Dirumuskan : 
                            ∑ V +  IR = 0 

Yang dimaksud dengan kerugian tegangan yaitu besarnya tegangan dari hasil kali antara besarnya arus dengan hambatan yang dilalui.
Secara mudah untuk memahami rumus di atas (lihat Gambar 2), apabila tegangan V diberi tanda positif, maka besarnya tegangan IR harus diberi tanda negatif. Sehingga : + V – IR = 0



Gambar 2. Gambar penjelasan Hukum Kirchoff II

Harus dipahami bahwa penggunaan hukum Kirchoff ini berlaku pada rangkaian tertutup. Jika rangkaian listrik terdiri dari beberapa rangkaian tertutup, maka dalam analisanya dibuat persamaan menurut rangkaian tertutup satu per satu. Untuk pemahaman diberikan ilustrasi dengan gambar 3 berikut ini : 


Gambar 3. Rangkaian listrik dengan beberapa rangkaian tertutup

Analisis menurut Hukum Kirchoff I, rangkaian ini mempunyai dua titik pertemuan yaitu titik C dan F, maka pada titik ini berlaku :
Titik C
I1 – I2 – I3 = 0
Titik F
I2 + I3 – I1 = 0


Untuk memahami Hukum Kirchoff II, rangkaian di atas dapat dibuat tiga lingkaran tertutup yaitu : I, II dan III.

Pada lingkaran I, yaitu lingkaran A – B – C – F – A: 
terjadi V1 - I1R1 - I2R2 + V2 – I1R5 = 0 
Pada lingkaran II yaitu lingkaran F – C – D – E - F
terjadi -V2 + I2R2 - I3R3 – V3 - I3R4 = 0 
Pada lingkaran III, yaitu A – B – C – D – E – F – A
terjadi V1 - I1R1 - I3R3 V3 - I3R4 – I1R5 = 0 

Untuk mempermudah penggunaan hukum Kirchoff perlu diketahui:
  1. Dalam menentukan arah arus pada tiap cabang bebas tetapi harus diingat bahwa arah arus pada tiap-tiap percabangan harus ada yang masuk dan keluar.
  2. Tentukan arah tiap kelompok secara bebas (pada contoh di atas ada tiga). Sebaiknya semuanya searah (seperti contoh di atas). Arah arus dari kelompok lingkaran digunakan sebagai dasar untuk menberikan tanda positif atau negatif pada sumber tegangan (V) maupun rugi tegangan (IR) dalam persamaan nantinya.
  3.  Setelah ditentukan arah arus kelompok, maka dibuat persamaan terhadap tiap kelompok, arah arus listrik tiap cabang yang searah dengan arah arus yang menuju kutub sumber  tegangan, maka harga sumber tegangan tersebut positip. (lihat contoh untuk lingkaran I).
  4.  Bahwa arus listrik yang mengalir dalam satu cabang besarnya sama (pada contoh: arus yang mengalir pada R3 dan R4 adalah sama yaitu I3).
  5.  Apabila nantinya setelah dihitung ternyata harga arus pada cabang tertentu berharga negatif, ini menunjukkan bahwa arah arus yang ditentukan semula adalah salah, oleh karenanya perlu dibalik.





Jumat, 10 Mei 2013


Logika dan Pemrograman
                       
Pengertian LOGIKA:
Logika berasal dari bahasa Yunani yaitu LOGOS yang berarti ilmu. Logika pada dasarnya filsafat berpikir. Berpikir berarti melakukan suatu tindakan yang memiliki suatu tujuan. Jadi pengertian Logika adalah ilmu berpikir / cara berpikir dengan berbagai tindakan yang memiliki tujuan tertentu.

Pengertian ALGORITMA:
Pada Merriam-Webster’s Collegiate Dictionary, istilah algoritma diartikan sebagai prosedur langkah demi langkah untuk memecahkan masalah atau menyelesaikan suatu tugas. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan algoritma sebagai urutan logis pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah.

Pengertian FLOWCHART:
Gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma dalam suatu program atau prosedur sistem secara logika, yang menyatakan arah alur program dalam menyelesaikan suatu masalah.

SIMBOL Flowchart

Pedoman-pedoman dalam Membuat Flowchart:
  1. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri dari suatu halaman.
  2. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.
  3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhirnya (diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END).
  4. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan, misalnya:
-          "Persiapkan" dokumen
-          "Hitung" gaji
  1. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang semestinya.
  2. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.
  3. Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar.

Secara garis besar, Ada 3 bagian utama dalam flowchart :

Contoh:
Buat algoritma dan Flowchart untuk Menghitung Luas Persegi Panjang:
Rumus:
LuasPersegiPanjang = Panjang x Lebar
Algoritma:
Tentukan nama variabel yang akan menampung data Panjang, lebar dan luas persegi panjang.
1.      Masukkan (inputkan) data Panjang dan Lebar pada variabel yang sudah ditentukan.
2.      Hitung Luas persegi panjang.
3.      Tampilkan (outputkan) Luas persegi panjang.

Flowchart :