Senin, 03 Agustus 2020

CATUDAYA TELEVISI

A.    Pengertian Catu Daya

Catu daya adalah suatu rangkaian blok terpenting pada pesawat televisi, karena bagian ini berguna  untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian pesawat televisi. Supaya televisi dapat  bekerja dengan baik maka catu daya harus dapat memberikan tegangan listrik yang stabil. Untuk itu maka rangkaian catu daya mempunyai bagian-bagian penting yaitu penyearah dan penyetabil. Bagian primer Trafo/Switching Regulator disebut dengan Regulator Input dan bagian sekunder dinamakan Regulator Output.

        Menurut cara kerja catu daya yang dipakai pada pesawat televisi adalah:

        1. Catu daya dengan trafo penurun tegangan

        2. Catu daya dengan trafo tanpa penurun tegangan

        3. Catu daya Acematic ( Switching Regulator)

        

 B.    Bagian-bagian rangkaian Catu Daya

Pencatu daya terdiri dari rangkaian penyearah untuk sumber dari tegangan bolak-balik(jala-jala) dan rangkaian penyearah untuk sumber dari tegangan pulsa yang dibangkitkan oleh rangkaian defleksi horizontal

        1. Rangkaian input jala-jala.

Pencatu daya penerima televisi warna dibuat dengan jalan menyearahkan tegangan bolak-balik jala-jala. Ada dua macam metoda penyearahan jala-jala yaitu pertama metoda tanpa tranformasor dimana tegangan bolak-balik langsung diberikan pada penyearah melalui filter jala-jala untuk menghindarkan noisenya sedangkan yang lain adalah metoda dengan mempergunakan tranformator dimana rangkaian TV berwarna ini terpisahkan terhadap jala-jala oleh adanya transformator (sering disebut sebagai catu yang mengambang atau floating).

        2. Rangkaian penyearah.

            Penyearah penerima TV berwarna ada bermacam-macam antara lain:

            a. Penyearah setengah gelombang.

            b. Penyearah gelombang penuh

            c. Penyearah jembatan gelombang penuh.

            d. Pengganda tegangan.

        3. Rangkaian regulator tegangan konstan.

Berubah-ubahnya tegangan out-put yang disebabkan oleh perubahan teganagan input atau perubahan arus beban dapat dicegah oleh regulator tegangan konstan. Dengan mempergunakan tegangan ini dapat dihasilkan tegangan searah (DC) yang stabil dan riak pada tegangan DC itu dapat dikurangi. Regulator tegangan konstan dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:

a.   Regulator tegangan menggunakan metoda pengatur dengan memakai    transistor. Pada metoda pengatur dengan transistor regulator tegangan dihubungkan secara seri dengan rangkaian beban, dan resistansi dalam dari regulator tegangan dapat mengikuti perubahan tegangan output, maka tegangan output dapat dijaga konstan.

       b.  Regulator tegangan menggunakan metoda pengatur dgn memakai thyristor. Pada metoda ini cara kerjanya seperti scalar dan waktu kondisi rangkaian pengatur dapat mengikuti arus beban, sehingga tegangan out-putnya dapat dibuat konstan. Regulator tegangan dengan menggunakan thyristor mempunyai efisiensi daya yang lebih besar daripada  menggunakan transistor. Tetapi karena stabilitas pengatur yang menggunakan transistor lebih baik maka banyak dipergunakan pada penerima TV bewarna.

Sumber : http://mustapakhamal8.blogspot.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar