Hukum Kirchoff I
Hukum Kirchoff I berbunyi
“jumlah aljabar dari arus yang menuju/ masuk dengan arus yang
meninggalkan/keluar pada satu titik sambungan/cabang sama dengan nol “
Hal
ini dapat digambarkan melalui Gambar 1 berikut ini.
Hukum
tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :i1 + i2 + i3 - i4 - i5 = 0
dimana:
Arus yang masuk (i1, i2, i3) diberi tanda positif
Arus yang keluar (i4 dan i5) diberi tanda negatif
Gambar 1. Gambar yang menjelaskan Hukum Kirchoff I
Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchoff II ini berbunyi “di dalam satu
rangkaian listrik tertutup jumlah aljabar antara sumber tegangan dengan
kerugian-kerugian tegangan selalu sama dengan nol.”
Dirumuskan :
∑ V + ∑ IR
= 0
Yang
dimaksud dengan kerugian tegangan yaitu besarnya tegangan dari hasil kali
antara besarnya arus dengan hambatan yang dilalui.
Secara
mudah untuk memahami rumus di atas (lihat Gambar 2), apabila tegangan V diberi
tanda positif, maka besarnya tegangan IR harus diberi tanda negatif. Sehingga :
+ V – IR = 0
Gambar 2. Gambar penjelasan Hukum Kirchoff II
Harus dipahami bahwa penggunaan hukum Kirchoff ini
berlaku pada rangkaian tertutup. Jika rangkaian listrik terdiri dari beberapa
rangkaian tertutup, maka dalam analisanya dibuat persamaan menurut rangkaian
tertutup satu per satu. Untuk pemahaman diberikan ilustrasi dengan gambar 3
berikut ini :
Gambar 3. Rangkaian listrik dengan beberapa rangkaian tertutup
Analisis menurut Hukum Kirchoff I, rangkaian ini
mempunyai dua titik pertemuan yaitu titik C dan F, maka pada titik ini berlaku :
Titik C
I1 –
I2 – I3 = 0
Titik
F
I2 +
I3 – I1 = 0
Untuk memahami Hukum Kirchoff II, rangkaian di atas
dapat dibuat tiga lingkaran tertutup yaitu : I, II dan III.
Pada lingkaran I, yaitu lingkaran A – B – C – F – A:
terjadi V1 - I1R1 -
I2R2 + V2 – I1R5 =
0
Pada lingkaran II yaitu lingkaran F – C – D – E - F
terjadi -V2 + I2R2 -
I3R3 – V3 - I3R4 =
0
Pada lingkaran III, yaitu A – B – C – D – E – F – A
terjadi V1 - I1R1 -
I3R3 V3 - I3R4 –
I1R5 = 0
Untuk
mempermudah penggunaan hukum Kirchoff perlu diketahui:
- Dalam menentukan arah arus pada tiap cabang bebas tetapi harus diingat bahwa arah arus pada tiap-tiap percabangan harus ada yang masuk dan keluar.
- Tentukan arah tiap kelompok secara bebas (pada contoh di atas ada tiga). Sebaiknya semuanya searah (seperti contoh di atas). Arah arus dari kelompok lingkaran digunakan sebagai dasar untuk menberikan tanda positif atau negatif pada sumber tegangan (V) maupun rugi tegangan (IR) dalam persamaan nantinya.
- Setelah ditentukan arah arus kelompok, maka dibuat persamaan terhadap tiap kelompok, arah arus listrik tiap cabang yang searah dengan arah arus yang menuju kutub sumber tegangan, maka harga sumber tegangan tersebut positip. (lihat contoh untuk lingkaran I).
- Bahwa arus listrik yang mengalir dalam satu cabang besarnya sama (pada contoh: arus yang mengalir pada R3 dan R4 adalah sama yaitu I3).
- Apabila nantinya setelah dihitung ternyata harga arus pada cabang tertentu berharga negatif, ini menunjukkan bahwa arah arus yang ditentukan semula adalah salah, oleh karenanya perlu dibalik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar